Umur dan Kesalahan Kesalahan Berumur...
Ketika kita
hendak menyama nyamakan kejadian, sepertinya ada fase hidup berdasar umur yang
kurang lebih barangkali sama polanya untuk setiap manusia. Barangkali juga ada
yang fase hidupnya sama seperti saya di bawah ini.
Seingat saya:
-
Sekitar 5 tahunan ke bawah
Ini masa masa di mana
orang orang di sekitar saya suka muji muji saya tanpa alasan. Saya duduk
dipuji, saya berdiri dipuji, saya ngomong dipuji, saya nangis juga kadang
dipuji. Ketika saya E’e juga bahkan dipuji. Pipis di celana juga dipuji
(barangkali enggak juga sih), daaaaaannn… bukan hanya dipuji, tetapi juga
dijadikan bahan gossip sama mama ke teman temannya. Saya waktu itu masih 5
tahun ke bawah, saya pikir pujiannya benar. Ternyata palsuh. Senyum dan ngakak
tidak selamanya berarti pujian.
‘anak saya looh jeng,
sudah 3 tahun, masiiiih saja ngompol’ terus yang lainnya ngakak
‘igh, jeng, anak saya
parah, 5 tahun tapi masih nenen’ yang lainnya juga ngakak.
Sejak saya menyadari
bahwa usia masa masa balita saya telah dikonspirasi, saya berjanji untuk tidak
melakukan hal yang sama terhadap anak saya…. (emmm, konspirasi itu artinya apa
sih?!)
-
5 Tahun – 12 Tahun
Seingat saya, di usia
ini saya sudah dituntut bertanggungjawab dan menanggung resiko. Banyak nilai
nilai moral ditanamkan dan dipetik juga terkadang langsung dipanen.
‘Nani, berapa nilaimu
hari ini?’ Bapak saya suka nanya nanya nilai pas pulang sekolah.
‘Dapat 9’ saya takut
takut ini ngomongnya. Tauu… pasti bakal dihukum
‘push up Sembilan
kali’
Yaaaa iyaaah, saya
push up 9 kali. Push up sempurnanya satu kali, 8 lainnya pantat saja yang naik
turun.
‘Itu hukuman karena gak
dapat 10’
‘plus jatah makan
siangmu dirapel jadi buat makan malam’ lanjutnya lagi.
saya jadi pasukan
infanteri khusus buat bapak saya…..
‘Nani, jaga toko’ kali
ini perintah mama saya.
3 jam kemudian datang
ngecek saya ke toko.
‘Wiiih, permennya
abis. Lakunya banyak yah?’ mama saya ngecek kotak uang. Hening kotak uangnya.
Tapi permennya abis.
Yaaaaa, alhasil
dirotan lah saya.
Kejadian tetang permen
ini kurang lebih seperti ini:
‘Nani, permen 5 biji’ seorang
pembeli, teman.
Ngasih permen 5 biji.
Teman yang beli ini
nyodorin duit
Saya nolak, trus
berdalih…
‘kata mama dan bapak
saya, jangan mengharapkan imbalan ketika memberi pada orang yang membutuhkan.
Permen itu untuk kamu. Semoga bermanfaat’
Gossip cepat beredar
di kalangan teman teman usia 5 – 12 tahun. Saya jadi selebritis dermawan selama
3 jam dan kemudian jadi narapidana oleh mama saya. Dirotan saya sampai ampun
ampun.
Di kejadian yang
berbeda. Masih di rentang usia 5 – 12 tahun.
Saya diajarin nabung.
Saya punya celengan bueeeessaaaarrrrrr banget. Ketika itu, setelah kurang lebih
6 bulan. Celengannya hampir penuh. Saya rajin ngisi setiap dapat koin. Tetapi
kalau saya pikir pikir lagi, tampaknya kalau hanya koin saya doang, celengannya
gak mungkin seisi ini dalam waktu sesingkat ini. Saya tau mama saya juga bantu
ngisi koinnya.
Pertama kali
diperkenalkan dengan celengan ini, mama saya bilang:
‘Nani, celengan ini
punyamu, maka perlakuka nlah celengan ini dengan cinta dan kasih sayang’
Yang terngiang ngiang di kepala saya adalah: CELENGAN INI MILIK SAYA. MILIK SAYAAA… SAYAAA…. SAYAA….
Jadi waktu saya bobol itu celengan buat beli celengan baru yang lebih besar, dan saya dirotan kembali… SAYA BINGUNG….
Ini adalah masa masa
saya sampai ke level bingung berikutnya ketika liat orang bunuh bunuhan karena
berbeda….. sudahlah… pokoknya ini fase paling membingungkan dalam hidup saya.
Saya di Ambon waktu itu. Remember???
-
Masuk 20 Tahun sampai Twenty something
Tampaknya usia segini
adalah usia otak saya dan mungkin
kebanyakan dari kita semua yang pernah berada di fase ini, diobok obok oleh
perasaan sendiri yang diciptakan sendiri dan kemudian jatuh sendiri, bangun
sendiri, terlempar sendiri, jatuh lagi, bangun lagi, semuanya hampir pengennya
sendiri saja.
Saya juga pengen skip
saja cerita tentang usia ini. Terlalu beringas dan liar dan….. ah sudahlah….
-
27 Tahun
Ini fase matang.
Kenapa saya khususkan usia ini? Karena, emmm, barangkali karena sekarang, emmm,
saya akan melewati usia ini tidak lama lagi. Puhhllliiiissss….. sayah… sudah
hampir tidak muda lagih…. (nangis ngesot). Sudah itu saja duluh….