di 'Ammu' Ammu - in
Bisa dibilang
barangkali ini saat saat di mana saya sedang mengalami krisis nama panggilan. Nama
nama baru ke saya sebagai nama panggilan mulai bermunculan, dari Am, Amie,
Amsu, Amma, Ani, dan dari semua nama itu, satu nama yang paling sering saya
dengar akhir akhir ini adalah Ammu. Haih, Ammu.
Krisis itu bukan hanya
berarti kekurangan, kelebihan juga krisis. Ini hanya bisa bisanya saya saja
mendefinisikan krisis. Sama seperti ketika Negara mengalami deflasi atau
inflasi, sama sama disebut krisis kan? Padahal kita sama sama tau inflasi dan
deflasi itu kita sama sama gak tau arti sebenarnya apa. Pokoknya krisssiiiis
ajah. Gak peduli dengan awalan ‘in’ dan ‘de’ yang artinya kelebihan dan
kekurangan. Barangkali.
Sebulan ini saya
sedang senang senangnya dipanggil dengan sebutan Ammu, seperti ketika mama saya
sms nanya nanya kabar, atau ketika lagi lapar laparnya trus ditawarin makan
kue kacang. Saya alergi kacang. Tidak sebegitu sebenarnya perumpaan yang pas,
tetapi lagi senang senangnya saja membandingkan kejadian dengan perumpamaan. Saya
gak ngerti lagi ngomong apa di paragraph ini.
‘Ammu, I don’t want to
give pain’ gituh katanya
‘you didn’t give me
any pain?!’ inih jawabku
‘but, I saw you
unhappy today. Tell me Ammu, what happen? Am I doing or saying something
wrong?. Please tell me. Look at my face. Look into my eyes and tell me what
happen’ katanya lagi
Trus saya liatin
matanya, wajahnya, matanya lagi, trus saya liatin bibirnya, idungnya, matanya
lagi, trus saya liatin jerawatnya, bekas jerawatnya, saya liat lagi rambutnya,
trus saya liat lagi matanya, saya liat lagi lubang idungnya, pipinya lagi, egh,
jerawatnya lagi….
‘I have pimples…. Huuuaaaaaaa.
I never had this much pimples. Now, I have pimples’ sambil histeris di
sampingnya yang lagi nyetir.
Dia gedubrak.
Kami lebih banyak
menghabiskan waktu di kursi driver (dia) dan saya di kursi penumpang di samping
kanannya… (iyah, di sini kan setirnya beda posisi dengan mobil di Indonesia).
Di lain kesempatan.
‘Ammuuuuu’ gituh
panggilnya, sambil dicengkok cengkokkin ala ala lagu India.
‘yaaaaaa Hussaaaiiinnn’ saya balas cengkokkannya dengan nada lagu janda kembang.
‘you know what?!. Everytime
I reach home, I will open your facebook, look all your picture, laughing, and
then fall asleep by doing that’
‘so, you mean my
picture scare you to death?’
‘noo.. nooo.. what I mean
is, I… i… argh… should I say I miss you Ammu?’ tuh kan?! Bilang I miss you ajah
susahnya minta ampun.
----
Di kesempatan ngomong
Ammu yang lain lagi. Masih tetap set tempatnya di dalam mobilnya
‘Ammu, I never been
with girl before in my life. I am 26 now and you are the first girl in my life’
‘how you spend your
life before?’ tanyaku mulai curiga
‘I focused on work, I m
scared approaching girl. I am afraid of doing that. I am afraid of giving pain
or get hurt’ ngakunya
‘soo, how you spend
your free time before?’ tanyaku lagi
‘by playing around
with my room mate’
‘they are boys?’
‘yeah, of course’
‘sooo, you are gay?’
‘noooooooooo…….’
Shocked dia.
----
Kesempatan yang
berbeda lagi.
‘Ammmmuuuuu, why you
love me too much?!’
‘I don’t have any reason’
‘but I am not
handsome, I didn’t give you anything’
‘mungkin karena itu’
kataku
Dia bengong. Trus ngomong
acha acha nehi nehi balas omonganku… kita nyambung banget…
----
Ah, sudahlah, terlalu
banyak moment saya di ‘Ammu’ Ammu-in… saya lagi girang girangnya sekarang di ‘Ammu’ Ammu-in… kalau besok besok ditinggal lagi. sudahlah... sudah kebal...