Renungan Abu Dhabi Minggu Tiga (Pengangguran & Pekerjaan)

Kali ini catatanku tentang nasib bangsa. Hallah, ketinggian. Tetapi mari saja kita sebut demikian.

Baiklah, mari kita sebut saya masih terlalu fresh sebagai rekruter. Tetapi apapun status saya sekarang, entah sebagai fresher atau experiencer, setidaknya saya punya hal ini untuk dibagi.

Entah dengan yang lain, tetapi saya sendiri sudah mengalami lebih dari 7 tahun terkatung katung mencari pekerjaan apa yang pas dengan saya setelah sarjana. Dan pada akhirnya, saya mengkhianati idealisme saya sebagai seorang sarjana teknik dan berkompromi dengan kenyataan (juga karena malu dan gengsi), dan akhirnya mengambil apapun tawaran pekerjaan yang ada saat itu. Bukan hendak mengutuk kenyataan sekarang, tetapi barangkali agar kesalahan yang saya lakukan tidak dilakukan oleh generasi muda yang lain (awas, kalau bilang saya generasi lewat muda…)

Okeh, biar tidak bertele tele, coba langkah seperti ini:

1. Bahasa inggris. Kalau sudah sarjana (atau sambil kuliah, 3 bulan liburannya dimanfaatkan), saya rekomendasikan ke kampung inggris dan stay di sana 6 bulan. Sampai benar benar terbiasa berbahasa inggris.

 2. Keluar dari kampung inggris, atau sambil ada di kampung inggris, list semua opportunity dari internet (entah untuk S2 atau kerja):

3. Untuk persiapan setelah bahasa inggris agak ok, ambil trainee (pelatihan) khusus oil & gas. Di tempat latihan itu juga biasanya fresher akan dikirim ke perusahaan yang membutuhkan, jadi sambil menyelam bisa minum air, soalnya menjadi fresher (fresh graduate) yang bisa tembus oil & gas secara independent itu masih susah. cara yang saya temukan yaa mesti jadi trainee.

4. Kunci utama dari ‘perlakuan istimewa’ untuk sector oil & gas adalah pengalaman. Maka kumpul sebanyak mungkin tahun pengalaman dan keahlian. :D

     Itu untuk sector oil & gas, tetapi pada dasarnya berlaku untuk semua sector.

    Ada banyak perusahaan di luar sana yang butuh orang untuk dipekerjakan (jadi, sebenarnya, jika seimbang, seharusnya tidak ada yang namanya pengangguran).

    Perusahan tempat saya bekerja sampai harus membayar mahal untuk beli CV dan resume para pencari kerja dari beberapa situs job portal.

    Saran lain lain yang tidak kalah pentingnya:

    1. Jika ingin bekerja sebagai fresher, ambil kesempatan bekerja di luar daerah tinggal, ketika dapat tawaran langsung di luar negeri. Why not?

    2. Jangan malu apply ke job portal (tetapi sesuaikan dengan requirements yang diminta yaah? Jangan asal apply. Kalaupun di luar background pendidikan, pastikan requirementsnya itu bisa dikerjakan)

    3. CV itu benar benar penting sebagai data awal rekruter. Pastikan sudah diedit sesuai dengan syarat dan requirement yang diminta di job posting yang akan di-apply.
     Oh yaa, ini tidak kalah pentingnya. Coba apply di:

     www.naukrigulf.com (pilih yang abu dhabi, dubai dan sharjah saja yaaah? Kota lain masih terlalu ekstrim saya rasa) (enaknya fresher di kota kota di UAE adalah, kita gak perlu sertifikat toefl)

     di negara negara lain juga banyak job portal-nya search sj di google dengan keyword 'nama negara' diikuti job, contoh: australia job

    www.linkedin.com (rekruter selalu aktif di sini hunting pencari kerja)

     atau bisa juga job portal lainnya. Untuk yang local (Indonesia):


    4 situs itu saja sudah ok kok. J

    GUYS, seharusnya tidak boleh ada pengangguran di Negara kita. Sungguh….. karena Negara belum mampu backup kita, maka mari kita backup diri kita sendiri, setelah itu kita backup yang lain. Kan kan kan???

    Postingan Populer