Muslim Indonesia Ingin Seperti Arab, Arab Ingin Seperti Eropa

Muslim Indonesia Ingin Seperti Arab, Arab Ingin Seperti Eropa



Mengapa tema ini menarik sekali untuk diangkat? Karena trend yang sedang berkembang di negara tercinta Indonesia sedang ada di level banyak muslim hendak seperti arab dengan alasan mengikuti sunnah nabi (padahal sebagian besar, referensinya hanya satu dan mengabaikan referensi lainnya).

Barangkali akan banyak yang akan mengkerutkan kening dan tidak setuju atau setuju, tetapi di sini saya hanya akan sedikit share mengenai trend yang sedang terjadi di luar Indonesia, terkait gaya hidup panutan panutan muslim Indonesia yakni arab dan bagaimana panutan Muslim Indonesia di Arab menjalani kehidupannya. Sejauh ini, yang dapat saya katakan adalah sebagian besar dari mereka, barangkali iri dengan kebebasan kita di Indonesia, terlebih kebebasan di Eropa.


  • Banyak Imigran di Eropa adalah Orang Arab



[caption id="attachment_2729" align="aligncenter" width="496"]imigran arab Sumber: Google[/caption]

Sudah menjadi rahasia dunia, bahwa hampir kebanyakan negara konflik di dunia adalah negara arab. Entah bagaimana, mereka gampang sekali diprovokasi dan naik emosi, terutama jika itu menyangkut dengan urusan beragama dan kepercayaan. Kalaupun ada negara arab yang maju, juga sudah pengetahuan umum, bahwa negara itu pasti memiliki hubungan yang baik dengan negara maju seperti Amerika dan atau beberapa negara di Eropa.

Bahkan, di antara negara negara eropa sendiripun, masih menjadi bahan 'debat' bagaimana bisa menampung imigran arab. Ketika banyak orang Asia yang juga berbondong bondong ke Amerika dan Eropa mencari kehidupan yang lebih baik, banyak imigran Arab yang lintas negara ke Eropa karena konflik di negaranya tidak berkesudahan, hampir sulit menjalani hidup di sana. Dan karena karakter keras dan kultur yang dibawa mati, karakter Arab ini seringkali sulit diterima beberapa negara lain. Bahkan ada negara yang menutup pintu negaranya untuk khusus Imigran Arab. Bahkan ketika sudah diterima oleh beberapa negara sekalipun, secara karakter, mereka sulit membaur dengan orang lokal.

 


  • Turis Arab Modern (Seperti UAE) cenderung memilih melanjutkan pendidikan dan atau berlibur ke Amerika atau Negara Negara Maju di Eropa



[caption id="attachment_2730" align="aligncenter" width="453"]study arab in germany Sumber: Google[/caption]

Negara Arab yang saya senangi sejauh ini masih UAE, Uni Arab Emirates. Dengan Dubai dan Abu Dhabi-nya, negara ini mampu sedikit banyak menampung banyak imigran imigran arab korban perang di belahan arab lainnya, dan membuat mereka memegang posisi bagus di UAE. Negara ini juga mampu merajakan setiap keturunan dan warga negaranya, mengadopsi modernisasi sampai ke level sistem, dan masih menjaga kultur dan budayanya. Ibaratnya seperti ini,negaranya negara Islam benar, tetapi turis yang datang bebas dalam batasan negaranya. Turis yang biasa saja jemur diri dengan bikini di tepi pantai, di UAE mereka bisa lakukan ini seperti di negaranya sendiri.

Ohyah, bahkan untuk orang lokal Arab Modern seperti UAE (Dubai dan Abu Dhabi), setiap musim liburan, mereka akan memilih ke Amerika, Jerman atau negara maju lainnya yang lebih terbuka menerima mereka. Bahkan, ketika hendak lanjut pendidikan pun, negara negara yang akan mereka tuju adalah USA atau Jerman dan beberapa negara maju di Eropa.

 


  • Teman Saya Di Saudi Arabia, Pernah Diperkosa Lelaki, Dan dia Adalah Lelaki



Ini kisah nyata teman saya. Saya pernah bekerja di Abu Dhabi di salah satu agency Oil&Gas recruitment. Berteman dengan beberapa engineer yang memiliki pengalaman bekerja di beberapa perusahaan minyak di arab, termasuk di Saudi Arabia. Dan salah satu cerita personal banget dikisahkan ke saya. Yep, bukan hanya dia, tetapi kejadian pemerkosaan lelaki ke lelaki ternyata malah lebih banyak ketimbang pemerkosaan ke perempuan. Bahkan ternyata juga pernah dilaporkan bbc di salah satu beritanya di sini.

Saya tidak hendak juding, tetapi barangkali, kejadian kejadian seperti ini, bisa membuat kita berpikir lebih bijak lagi dalam mengajarkan nilai ke generasi generasi kita. Apakah hendak menyesuaikan mereka dengan perkembangan ataukah tetapi keukeuh memaksakan nilai nilai kita terhadap mereka sementara mereka harus bersosialisasi dengan dunia luar.

 

Dari beberapa fakta dan trend global ini, kerisauan bermunculan di beberapa kalangan di Indonesia, karena di lain pihak,  banyak yang ingin maju, namun nilai nilai keislaman yang ditanamkan dinilai intoleran dan cenderung radikal, terkesan mengekang kreatifitas dan keinginan individu untuk maju.

Mengapa kita tidak tiru cara Abu Dhabi dan Dubai? Atau Malaysia? Atau Singapura? Mereka mampu menjaga nilai keislaman mereka, tanpa membuat pendatang/pengunjung merasa tidak nyaman, bahkan ketagihan bolak balik negara mereka, padahal mereka tidak memiliki salju loh. :)

 

POSTINGAN LAIN YANG MUNGKIN BERMANFAAT BAGI ANDA
[su_posts template="templates/teaser-loop.php" posts_per_page="4" order="desc"]

Daftar Workshop Kursus Robotika Untuk Kota Kamu
[su_button url="bit.ly/BikinRobot" target="blank" style="3d" background="#91120e" color="#000000" size="4" radius="round" icon_color="#91120e"]Belajar Robotika[/su_button]

Postingan Populer