Comment on Book: Dan Brown, Digital Fortress (Benteng Digital)


Digital Fortress (Benteng Digital) karya Dan Brown. Sebelum saya memuji buku ini, saya ingin mengagungkan Dan Brown terlebih dahulu.

Bukunya menyingkap banyak fakta (yang diclaim banyak orang sebagai imajinatif. laaah kalau itu hanya imajinasi, seharusnya Dan Brown tidak perlu dikecam karena buku buku karyanya, kaan hanya imajinasi yaaah.... makanya saya bilang fakta. mendidik. netral. dan membiarkan pembaca yang mengelola informasi sesuai kapasitas otak pembaca masing masing. Mungkin juga tidak. sebenarnya, barangkali, saya saja yang seenaknya menafsirkan fakta fakta di dalam buku Dan Brown sesuka kapasitas dan kemampuan otak saya).

Anyhow, buku Dan Brown memang membuat marah banyak pihak agamawan dunia. silahkan saja googling.

Buku ini sangat Elektro, Programmic, Logic, dan Jurusan saya banget sewaktu kuliah dulu di Teknik Elektro UNHAS. Buku ini isinya adalah jurusan saya termasuk sub jurusan yang saya ambil dulu.

Saya juga ingat program Maple sebagai tugas pemrograman pertama kuliah dulu yang ditugaskan ke satu angkatan, dan saya bisa bilang dari fakta yang saya ingat dulu bahwa hanya eksekusi perintah saya di MAPLE yang sesuai dengan tugas 'A++' yang diinginkan si dosen.

Saya sedang memuji diri dan rasa rasanya mau kembali ke masa 10 tahun, kemudian mengarahkan diri sendiri untuk fokus pada pemrograman. Seharusnya saya lakukan itu dulu.

Bagaimanapun juga, faktanya saya sekarang hanya bisa mengenang dan mengomentari.

Atau saya bisa memperbaiki penyesalan saya ini nantinya.

Yang menarik dari nilai sosial dan agama dalam buku ini adalah juga bahwa kisah romannya 'ketuaan', di mana kisah cinta yang jauh dari tuntutan materi perempuan terhadap lelakinya, namun lelakinya tetap pada kelelakiannya untuk menjadi 'lebih' dan 'gengsi' secara materi terhadap perempuannya, juga menyadarkan saya. Juga karena membaca buku ini, saya sadar dan melakukan langkah ekstrim tertentu demi masa depan saya bersama laki laki 'itu' yang sedang ragu (juga lugu) di luar sana. Tentu saja saya mesti menangis memintanya kembali.

Oh yaaa, nilai agama di buku ini. Hampir tidak ada. Hanya sedikit gambaran bagaimana David Becker selamat dari kematian karena aktifitas gereja di Spanyol. Saya hanya juga terpengaruh buku Angels & Demons karena membaca dua buku ini selang seling. Cara memandang sejarah agama dan Illuminati oleh Dan Brown juga menarik. Baca saja atau juga bisa nonton filmnya. Setiap membaca buku ini, adegan adegan filmnya ikut tergambar dalam proyektor imajinasi saya. Tidak membingungkan, tetapi menjadi kurang menarik. sebaiknya dibaca dulu bukunya baru ditonton filmnya.

 NSA (National Security Agency) Amerika Serikat memang hebat, itu karena mereka punya sistem rekrutmen yang tidak lazim dan pendekatan yang lebih personal. karena siapa saja yang memiliki bakat (yang sesuai) akan mendapat tempat di NSA, ditanamkan nilai nilai dedikasi dan loyalitas yang hebat. Itu adalah inti dari buku ini.

Pengkodean, Security System, yang bahasa desanya adalah, ngintip, curi dengar, gosip adalah dasar dari badan intelijen besar seluruh dunia. Aktifitas manusia ternyata sama saja dari semua kalangan, hanya bahasanya saja coba dikeren kerenkan, padahal intinya sama saja. KEPO.

Ah, barangkali memang benar. otak kita juga sebenarnya diprogram, sama seperti semut yang sudah diprogram kehidupannya untuk berbaris dan gotong royong, kita, manusia, diprogram untuk KEPO dan Mengembangkannya.

n.b:
Sejak channel Fox sudah expired di sini, dan karena kendala teknis tidak dapat diperpanjang lagi, maka saya beralih ke ebook. Membaca. Saya mulai dari Angels and Demons, masih karyaw Dan Brown, tetapi menghabiskan Digital Fortress terlebih dahulu. Ini masih sedang membaca 4 karya lainnya. Semuanya saya download di sini.

Setelah hampir 10 Tahun enggan membaca (dan Lebih memilih nonton. kemudian saya sadari, betapa 'malasnya' saya), saya kembali membaca, dan saya sadar, ternyata saya menjadi lebih banyak tau ketimbang kebanyakan teman teman saya dulu adalah karena saya 'membaca' banyak tulisan di sekitar saya. Saya menyesal pernah melupakan huruf huruf di sekitar saya mulai 10 tahun lalu.

Postingan Populer