Sinta Tanpa Rama


Sinta, bukan seperti di kisah kisah mahabarata. Kali ini tanpa Rama. Sinta yang ini Sinta yang tidak diinginkan Rahwana. Sinta yang belum diperjuangkan Ramayana, dan bukan kakak iparnya Laksmana.

Sinta yang ini Sinta yang bukan Mahabarata juga Sinta yang tidak terlalu normal sebagai manusia normal.

Umurnya sudah 15 tahun, 19 September 2014 ini. Kulitnya tidak hitam, tapi legam. Baunya khas bau kegelapan, tikus saja pingsan di dekatnya. Makanya di rumah tidak ada tikus. Semua serangga dan pengerat memilih kabur ke rumah tetangga. Kalah pamor.
Rambutnya bukan rambut biasa, tapi ijuk yang dilekatkan ke kepala manusia. Seringkali ingin rasa rasanya gunakan rambut Sinta saja sapu tanah keras d depan rumah, kalau saja berat badannya bukan 50kg.

Isi Otaknya perpaduan sinetron dan kartun, makanya jiwanya suka labil. Seringkali kalau disuruh cuci piring, dia langsung merasa jadi Cinderella yang disiksa ibu tiri dan sodara tirinya, trus sebut sebut pangeran yang dia temui di sekolahnya akan datang menyelamatkan.

Seminggu lalu ada ponakan main ke rumah. Umur 4 bulan, rewelllll pake banget, nangis pake tereak tereak histeris ala bayi, trus setelah nangis sejam lebih, setelah tidak ada yang dapat menghentikan tangisannya, Sinta ambil alih. Si bayi berhenti sekejap. Bbrapa menit kemudian si Bayi langsung terlelap.

Semua orang rumah bisa tertipu, tapi tidak dengan saya. Si bayi itu pingsan, bukannya karena demen digendong Sinta.

gimana gak pingsan, si Bayi digendong melintang, kepalanya deket (dekaaaat banget) dengan keteknya Sinta. Saya melihat dengan mata kepala sendiri, si bayi matanya mutar mutar puyeng sebelum ke'tidur'an di gendongannya Sinta.

Semakin kuat keyakinan saya, ketika sudah dibaringkan ke ranjang, anak anak balita lain yang sudah bisa lari larian ribut ribut happy di sampingnya si Bayi, si Bayi gak bangun bangun, sama sekali dua kali tiga kali gak terganggu, gak terbangun. Saya yakin si Bayi sebenarnya PINGSAN.

Tidak ada yang bisa menggerakkan Sinta kecuali duit. Selain sinetron dan kartun, anak ini juga punya jiwa bajak laut.

'Sinta, robohkan pohon d samping rumah ini donk. Ganggu soalnya'
'Ogah'
'20.000 gimana?'
'30.000 baru deal'
'Okehdeal'

Besoknya....
'Sinta, betulin genteng dong, ada yang bocor itu'
'Gak Mau'
'10.000?'
'25.000'
'Okehfain, 20.000'
'Baiklaaah' Sinta ngalah

Lusanya....
'Sinta, campur semen, bikin pondasi rumah'
'Lagi ada PR ini. Urgent, tdk bs diganggu'
'25.000'
'50.000'
'30.000'
'40.000 atau tidak sama sekali'
'Faaaaaaiiiinnnm' saya yang ngalah

Sinta ini perempuan. Iyah, saya juga bingung kenapa tawaran tawarannya kayak gituh.

Besoknya, Sinta cerita dihukum karena PRnya gak ada.

Di rumah, rekor yang punya nomor paling banyak itu hanya Sinta, sampai 6 nomor aktif. Dan rekor paling sering terima sms juga Sinta. *sigh* smsnya dari operator. Anak ini juga hampir gak punya teman, temannya hanya teman imajinasi saja tampaknya. Jadi yaaa, mana mungkin ada yang telponin atau sms dia. Nomor nomor dia itu hanya koleksi nomor operator saja. Saya curiga, sms sms yang masuk ke dia dari operator itu sebenarnya sms sms dari teman imajinasinya yang dititip lewat provider, makanya kita yang manusia biasa ini nganggapnya biasa, padahal Sinta ketawa ketiwi di belakang kita ngata ngatain kita bodoh.

gimana gak curiga coba, kita kita d rumah juga punya hp, tapi kenapa hanya Sinta yang paling sering disms operator, paling sering dpt sms togel, juga sms ditawarin sama seorang mahasiswi jomblo yang masih 22tahun bernama Sarah atau Veronica.

Pokoknya, anak ini Sinta. Entah siapa yang akan membangunkan Taj Mahal untuknya kelak, biar mungkin 100 tahun mendatang, dongeng dunia sudah bukan lagi Rama dan Sinta, tapi....... ah sudahlah, Selamat Ulang Tahun yang ke-15 tahun sajalah Sinta Bela Alfattah (tuh kaaan, nama lengkapnya saja terlalu 'sinetron')

Postingan Populer