Serbuk Sari Jerman di Mei dan Perempuan Indonesia Yang Sudah Tidak Gadis Lagi

Mei adalah bulan di mana spora bunga bertebaran di udara Jerman. Tidak heran jika beberapa orang mengalami alergi berat, dan perempuan kita, perempuan Indonesia kita yang sudah tidak gadis lagi itu, terkena serangan spora Jerman.

Bersepeda di bawah langit Jerman di bulan Mei ada keindahan tersendiri. Hangat, suhu di atas 20 derajat celcius, ceria, musik rancak di radio RTL dan hidup, pokoknya hidup.

Meski sesekali berangin, Mei adalah bulan berganti seragam, mobil mobil dan motor mantap mengganti ban ke ban musim panas, ban musim dingin digudangkan, pakaian berganti dari tebal berlapis menjadi tipis setipis sampai kulit terpapar sedekat mungkin dengan panas matahari di bumi, bahkan seringkali tanpa lapisan pakaian. Bebas.

 
Pollen, begitu mereka menyebutnya, serbuk sari, spora spora yang bertebaran di udara Jerman di bulan mei, bisa jadi membahayakan. Mereka indah, tetapi seperti kata pepatah, berhati hatilah dengan yang indah indah.
Satu serbuk menghantam mata perempuan kita saat sedang bersepeda menuju tempat kerja. Untung saja tidak panik berhenti dia menepi dan mencoba menyingkirkan spora yang tidak kecil itu dari matanya. Terhenti dia tidak lama. Harus segera tiba di tempat kerja tepat waktu.
Waktu, bukan sesuatu yang berharga bagi yang tak menghargainya, benar?

*Bersambung



Postingan Populer