Spiderman: Homecoming (2017)

Ini pertama kalinya saya dikecewakan oleh Film Marvel, Spiderman: Home Coming.



Oleh joke-nya maksud saya. entah kenapa terasa garing.

Filmnya memang dibuat untuk remaja, yes, I notice that, but.. anyhow, look so lame. saya bukan remaja lagi lang bisa menjudge, tetapi... ahsudahlah...

Bagaimanapun, saya hampir kecewa dengan pesan moral yang hendak disampaikan oleh film ini, bahwa sebenarnya saya benar merasa sedih ada kelompok kelompok The Shocker (kriminal Yang tercipta oleh sistem Kita, bahwa mereka sebenarnya orang orang dengan skill, kalau saja diberikan kesempatan, tetapi tidak, seringkali peraturan menjatuhkan mereka Dan membuat mereka tidak punya pilihan lain selain berbuat jahat untuk bisa bertahan hidup) Yang dianggap kriminal oleh sistem tetapi sebenarnya mereka hanya kaum minoritas berbakat Yang digeser oleh sistem karena dikenali sebagai saingan. Andai saja mereka diberikan kesempatan.

argh, dalam beberapa hal, banyak hal mengecewakan yang sebenarnya memang sering terjadi di kehidupan Kita sehari hari sebagaimana di Film Film.

selalu, saya tidak akan lupa mengagumi Cara Film Film Marvel mengemas fakta tersirat dalam masyarakat Kita, bagaimana seharusnya bersikap 'lebih berbudaya'.

Hal Hal kecil, seperti tetap lembut terhadap anak kecil ketika berusaha menyelamatkan mereka, atau menyelamatkan kucing, tetap menyapa manis walaupun sedang dalam tekanan. Hal hal kecil tersirat seperti ini yang membuat saya tidak berhenti kagum oleh Film Film Marvel/Hollywood/Barat/apapun lah home productionnya di barat sana. Pesan pesan moral seperti ini membuat Kita lebih berbudaya.
Dan Cara film ini menempatkan semua ras dan etnik tampak sama istimewanya di film ini. Pantas diacungi jempol.

Saya pernah berdebat dengan seorang India yang tidak mau menerima bahwa di Mata dunia orang orang kulit putih itu tampak dominan. Yaa, Kita tidak bisa menyalahkan siapapun. Sejarah memperlihatkan kepada Kita bagaimana orang orang putih ini mengenalkan Kita kepada Budaya, Demokrasi, Peradaban, hal itu susah dipungkiri. Ketika sebagian dari mereka memperbudak Kita, sebagian lain dari mereka yang memperjuangkan kemerdekaan Kita sehingga Kita diakui. Ketika sebagian dari mereka menciptakan teknologi dan membagi resep teknologinya dengan negara lain, sebagiannya lagi menggunakannya untuk masih tetap memperbudak Kita, hanya saja bentuk perbudakan yang bahkan kita lebih memilih diperbudak mereka ketimbang hidup di negara Kita sendiri.

Ow come on. Banyak dari Kita yang lebih memilih menjadi pembantu di negara maju ketimbang jadi manager di negara sendiri.

Pengungsi pengungsi negara negara Arab lebih suka lari ke negara barat ketimbang tinggal di negara mereka sendiri.

Dan Kita menyalahkan terpuruknya negara Kita Karena barat? Cih, bodoh, betapa saya dulu percaya ketika senior senior saya di kampus mengemukakan teori konspirasi tidak masuk akal. Saya sekarang Sadar, Kita dan beberapa negara kurang maju terpuruk Karena pemerintahan Kita Yang korup, orang orang Kita yang luar biasa bodoh dan munafik namun memiliki kursi di pemerintahan.

Mau Tau apa yang paling berbahaya di dunia ini? ORANG BODOH YANG BERKUASA. dan itu Yang terjadi di banyak institusi di negara Kita.

Dari film Spiderman, sampai ke fakta di masyarakat Kita. itu hebatnya film film Marvel.

And, good to know, bahwa di film ini, Yang memang ditunjukkan bagi remaja, adegan romannya hanya antara Tony Stark and his lady nervously kissing before press conference.

Saya jadi teringat waktu SMA dulu, tulis Surat cinta sebelum meninggalkan Kota Ambon ke lelaki sebelah kelas. Kalau diingat ingat, dia dulu tampak seperti Spiderman, Dan saya bukan MJ, lebih ke Lucy karena harus pindah ke Kota lain sebagai pengungsi Karena konflik antarsuku di Ambon saat itu.

ow.. ow.. dan saya suka alur lebih realistik di film ini, bahwa MJ itu nerd. lebih cocok untuk jadi pendamping sempurnanya seorang superhero.

Kadang saya pikir pikir, kenapa saya masih sendiri sampai sekarang, dan tidak ada satupun cowok yang belum cocok dengan saya, itu Karena superhero cakep dengan otak brilliant dan gentleman di Jerman sana sedang menunggu saya. mmmph, ini bentuk cerita dongeng di imajinasi saya yang saya lebih percayai menggantikan harus percaya cerita unicorn dan pangeran berjiwa kesatria. Saya lebih modern imajinasinya, pengaruh keseringan nonton film film Marvel.

Overall, film Spiderman:Homecoming, mengecewakan, tetapi saya masih tetap suka bagaimana film ini lebih realistis dalam menyiratkan fakta yang sedang terjadi di tengah tengah masyarakat Kita sekarang.


Postingan Populer