Comment on Movie: The Good Dinosaur
Menyentuh iyah. Film animasi yang satu ini diatur kebalik. Manusia di
jaman dinosaurus adalah peliharaan. Hewan. Parasit malah.
Lucu, manusia peliharaan di jaman dinausaurus di film ini sudah kenal
pakaian, tutup ‘anu’ tetapi belum tau cara bercocok tanam.
Sudahlah, mari kita focus di nilai moral yang diajarkan film ini. Tidak
usah di logikanya.
Tentang dinosaurus muda lemah yang terlahir dari keluarga keren, ayah
bijak dan ibu lembut. Demi neptunus, sewaktu nonton film ini, saya menangis di
awal di adegan bagaimana si ayah dengan cara kerennya beri nama ke anak anaknya
yang baru lahir.
Saya sepanjang menonton film ini bener bener pengen lelaki seperti si
ayah di film ini. Maksud saya bukan yang meninggal cepat karena pengen ajarin keberanian ke anaknya yang lemah, bukan.. bukan itu… tetapi… ah sudahlah, pokoknya karakter
ayah di film ini adalah karakter idaman perempuan seperti saya. damn
Lalu, si dinosaurus mudah lemah anak bungsu dari si ayah keren ini juga
penakut. Penakut menjengkelkan yang bikin ayahnya meninggal. Saya kalau jadi
ayahnya juga pasti bakal kesal, ini sebabnya saya salut dengan karakter si ayah
di film ini, padahal film ini lebih menegaskan karakter manusia dan Arlo, nama
dinosaurus anak bungsu penakut lemah gak banget itu.
Saya pokoknya focus di karakter ayah dino yang mati di menit ke 10 film
ini. Ealaaah…
Nah, karena tidak bisa menjaga lumbung jagung dari manusia kecil
pencuri, ayah dino hendak membuat Arlow bertanggungjawab karena bukannya
membunuh parasite manusia malah melepaskannya. Sama seperti saya yang bukannya
flushing kecoak yang ada di toilet malah bukain pintu kasih jalan keluar untuk
si kecoak. Tetapi sukurlah, saya tidak membuat siapa siapa terbunuh karena
melepaskan kecoak.
Beda dengan Arlo, karena melepaskan si parasite manusia, ayah dino
menegaskan ke Arlow untuk bertanggungjawab dengan mengejar si manusia parasite ini
sampai ke pinggir sungai, menjelang malam, hujan, licin, air sungai meluap,
Arlow kesandung, jatuh, memar, ayah Dino minta maaf karena terlalu memaksakan
limit Arlow, air meluap semakin tinggi, ayah dino melempar Arlow ke tebing
lebih tinggi, dan dia yang dilahap air bah. Ayah Dino meninggal karena itu. Huuuuaaaa…
seeeddiiiiihhh…..
Mengapa karakter keren seperti itu harus berakhir seperti itu??? Kenapaaaa?
Setelah itu, hidup keluarga dino tidak sama lagi.
Arlo terus terusan merasa bersalah, merasa dialah penyebab semua itu. Memang…..
nyebelin liat orang yang lemah manja penakut seperti Arlo. Saya saja kesal.
Manusia kecil parasite ini datang kembali memakan jagung di lumbung. Melihat
itu Arlo kesal, ingin balas dendam, tetapi malah berakhir dengan mereka berdua jatuh ke sungai,
terbawa arus sampai ke jauh. Itu juga gara gara Arlo hanya berani pengen balas dendam, tetapi gak berani menghadapi manusia parasit itu.
Sejak itu, mereka terdampar, dan manusia parasite menunjukkan betapa dia perhatian dengan
membawakan makanan untuk Arlo dengan cara anjing dan kucing di masa sekarang,
bedanya manusia parasit ini sudah punya celana.
Lupakan logika di sini.
Bahkan ada TREX juga di sini, yang merupakan dino penggembala. Ahhahaha,
kasian, di jamannya, bahkan hewan yang digembala juga sama ajah sampai
sekarang. Mereka tidak pernah memiliki peradaban yang bagus. Peradabannya adalah
digembala. Kerbau. atau entah apa namanya hewan ini, pokoknya sampai sekarang mereka juga masih digembala, yaaa, mungkin kerbau namanya.
Aaaaah, film ini lumayan lah pokoknya, judulnya dan isinya upside down.
Kira kira begitu mungkin. Di judulnya seolah olah yang jadi piaraan adalah
dinonya, eh, isinya malah manusia yang jadi piaraan. Dasar…..